Dapatkan motivasi, artikel motivasi, kata bijak, inspirasi, semangat kerja, semangat belajar, dan tips sukses OR
Tampilkan postingan dengan label KISAH INSPIRATIF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH INSPIRATIF. Tampilkan semua postingan

JANGAN MENANGIS SETELAH MEMBACA STATUS INI

Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook. Pertama kali yang dicek adalah inbox.
Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia pedulikan selama ini. Ada 2 dua pesan yang selama ini ia abaikan. Pesan pertama, spam. Pesan kedua…..dia membukanya.
Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu.

Diapun mulai membaca isinya:

“Assalamu’alaikum. Ini kali pertama Bapak mencoba menggunakan facebook. Bapak mencoba menambah kamu sebagai teman sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu. Lalu bapak mencoba mengirim pesan ini kepadamu. Maaf, Bapak tidak pandai mengetik. Ini pun kawan Bapak yang mengajarkan.

Bapak hanya sekedar ingin mengenang. Bacalah !

Saat kamu kecil dulu, Bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik memanggil : Bapak, Bapak, Bapak. Bapak Bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa me-manggil2 Bapak, sudah bisa me-manggil2 Ibunya”.

Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang Bapak ucapkan ketika umurmu 4 atau 5 tahun. Tapi, percayalah. Bapak dan Ibumu bicara dengan kamu sangat banyak sekali. Kamulah penghibur kami setiap saat.walaupun hanya dengan mendengar gelak tawamu.

Saat kamu masuk SD, bapak masih ingat kamu selalu bercerita dengan Bapak ketika membonceng motor tentang apapun yang kamu lihat di kiri kananmu dalam perjalanan.

Ayah mana yang tidak gembira melihat anaknya telah mengetahui banyak hal di luar rumahnya.

Bapak jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Bapak sangat mengiginkan kamu menjadi anak yang pandai dan taat beribadah.

Masih ingat jugakah kamu, saat pertama kali kamu punya HP? Diam2 waktu itu Bapak menabung karena kasihan melihatmu belum punya HP sementara kawan2mu sudah memiliki.

Ketika kamu masuk SMP kamu sudah mulai punya banyak kawan-kawan baru. Ketika pulang dari sekolah kamu langsung masuk kamar. Mungkin kamu lelah setelah mengayuh sepeda, begitu pikir Bapak. Kamu keluar kamar hanya pada waktu makan saja setelah itu masuk lagi, dan keluarnya lagi ketika akan pergi bersama kawan-kawanmu.

Kamu sudah mulai jarang bercerita dengan Bapak. Tahu2 kamu sudah mulai melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi. Kamu mencari kami saat perlu2 saja serta membiarkan kami saat kamu tidak perlu.

Ketika mulai kuliah di luar kotapun sikap kamu sama saja dengan sebelumnya. Jarang menghubungi kami kecuali disaat mendapatkan kesulitan. Sewaktu pulang liburanpun kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.

Bapak bertanya-tanya sendiri dalam hati. Adakah kawan2mu itu lebih penting dari Bapak dan Ibumu? Adakah Bapak dan Ibumu ini cuma diperlukan saat nanti kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?

Kamu semakin jarang berbicara dengan Bapak lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari saja lewat sms. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, malah menjadi-jadi.

Malam ini, Bapak sebenarnya rindu sekali pada kamu.

Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma Bapak sudah merasa terlalu tua. Usia Bapak sudah diatas 60 an. Kekuatan Bapak tidak sekuat dulu lagi.

Bapak tidak minta banyak…

Kadang-kadang, Bapak cuma mau kamu berada di sisi bapak. Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu. Menangis pada Bapak. Mengadu pada Bapak.Bercerita pada Bapak seperti saat kamu kecil dulu.

Andaipun kamu sudah tidak punya waktu samasekali berbicara dengan Bapak, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Alloh.
Jangan letakkan cintamu pada seseorang didalam hati melebihi cintamu kepada Alloh.
Mungkin kamu mengabaikan Bapak, namun jangan kamu sekali2 mengabaikan Allah.

Maafkan Bapak atas segalanya. Maafkan Bapak atas curhat Bapak ini. Jagalah solat. Jagalah hati. Jagalah iman. ”

Pemuda itu meneteskan air mata, terisak. Dalam hati terasa perih tidak terkira...................
Bagaimana tidak ?
Sebab tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya...

Prabowo, Jendral yang bodoh?

Salam sahabat....... PRABOWO.. --
BODOH-- ...!!!!!
BODOH
Keterlaluan kebodohan anda capres Prabowo
Subianto didebat capres kemarin. Kenapa anda
tidak berusaha keras mendapatkan bocoran
pertanyaan debat supaya anda terlihat hebat
dan siap menjawab pertanyaan ditelevisi?.
Anda bisa mengutus tim utk meloby KPU Atau
kalau perlu anda bentuk tim khusus utk
menculik perumus soal, supaya anda bisa
mengatur daftar pertanyaan bila perlu sesulit
mungkin dan diupayakan banyak dlm bahasa
inggris biar lawan anda hang otaknya??.
Akhhh, anda terlalu lurus jenderal...!!
BODOH..!!!
Kenapa anda selama ini tidak menculik dan
melenyapkan jenderal2 atasan anda yg diduga
membunuh karir militer cemerlang anda serta
menghancurkan rumah tangga, hingga membuat
anda menderita bathin selama 16 tahun?..
Bukankah itu waktu yg lebih dari cukup
membalaskan dendam dgn keahlian anda
dimedan perang??.
Bukankah dgn lenyapnya mereka , tidak ada lagi
jenderal2 yg menyerang anda disaat2 anda
ingin maju menyelamatkan bangsa ini??..
Tetapi anda hanya diam seribu bahasa, tidak 1
katapun keluar dari mulut anda utk
membalasnya atau menyerang balik dgn
membuka borok2 kemunafikan mereka yg
sesungguhnya anda tahu persis?.
Akhhh, anda terlalu tegar jenderal ..!
BODOH...!!
Skrg anda berhadapan dgn orang yg sudah
naikkan derajatnya dari walikota ke gubernur.
Anda sudah mati2an menjadikannya gubernur ,
menghabiskan uang puluhan miliar, dan bolak
balik membujuk boss nya supaya setuju
mendaftarkannya ke kpu utk cagub. Jika tanpa
anda, dia takkan pernah jadi gubernur.
Tapi kini dia bahkan tanpa malu mentertawakan
anda atas status anda yg tidak miliki istri.
Tetapi anda tetap mengasihinya , bahkan
menghormatinya di debat kemarin.
Lalu kenapa anda tidak menculiknya, seperti
merekayasa peculikan yg rapi atau bila sekalian
merekayasa pembunuhan dgn mengorbankan
menjebak orang lain?.
Akhh, anda begitu iklas jenderal..!
BODOH...!!
Kenapa anda tidak melakukan pencitraan dgn
menyewa crew kamera Tv meliput
mewawancarai ribuan orang yg sudah anda
tolong selama hidup anda.
Ratusan janda2 perang yg anda biayai
hidupnya hingga sekarang? Para penerima
beasiswa yg sudah sukses hidupnya kerna
pertolongan anda?
Atlet2 yang berjaya mengharumkan negara dgn
biaya dari kantong anda sendiri dan banyak
lagi..Atau anda pura2 naik becak, atau makan
di kaki lima utk disorot kamera untuk
pencitraan??.
Tapi anda tetap tidak mau merubah gaya hidup
yg tidak sesuai karakter anda yg apa adanya
diri anda.
Akhh, anda begitu tulus jenderal..!
Entah manusia macam apa anda ini...!
Sungguh saya tertipu, tertipu dgn wajah anda
yg terlihat keras, ternyata didalam hati anda
penuh cinta..!
Penderitaan menjadikan anda tabah, anda tidak
menyia2kan waktu 16 tahun tuk mendendam..
Saya percaya hanya karena ada KASIH didalam
hati anda, maka anda sanggup mengampuni
dan mengasihi musuh2 anda.
.

Salam hormat jenderal...!!
YOU"LL NEVER WALK ALONE.

#FB pendukung Prabowo Salatiga

Kisah Kepala Daerah yang Sukses Menjinakkan Bencana

Pemimpin memiliki beragam cara untuk menyikapi bencana. Ada yang meratapi. Sebagian lagi menjadikan bencana sebagai kesempatan untuk menonjolkan diri. Tidak sedikit pula yang memilih bekerja keras memberikan solusi.

SEPANJANG  Januari 2014, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, telah terjadi 203 kejadian bencana dengan korban jiwa mencapai 138 orang. Bencana mulai banjir, tanah longsor, gempa, hingga letusan gunung berapi juga membuat 1,2 juta jiwa mengungsi.

Daratan Karo di Sumatera Utara, Manado di Sulawesi Utara, dan DKI Jakarta tercatat sebagai daerah penyumbang jumlah korban dan pengungsi terbesar. Angka-angka itu diperkirakan terus bertambah seiring dengan cuaca yang masih tidak bersahabat.

Bupati Bojonegoro Suyoto mengakui daerahnya tidak pernah absen dari daftar daerah rawan bencana seperti tiga daerah tersebut. Namun, upaya keras rakyat bersama pemerintah kabupaten untuk mengurangi dampak bencana membuat tingkat kerusakan dan jumlah korban semakin berkurang.

Bahkan, karena persiapan yang matang, mulai tahun ini warga Bojonegoro percaya diri memasang spanduk bertulisan Selamat Datang Banjir di bendungan gerak Kalitidu dan Trucuk. "Itu simbol kami sudah bersahabat dengan banjir," ujarnya saat ditemui pekan lalu.

Menurut Kang Yoto, panggilan akrab Suyoto, Bojonegoro harus menerima takdir geografis di sekitar daerah aliran Sungai Bengawan Solo. "Jika musim hujan dan air Bengawan Solo meluap, lebih dari separo wilayah Bojonegoro berubah menjadi seperti danau," ungkapnya.

Ketika musim kemarau datang, bencana banjir berganti menjadi kekeringan. Sawah berubah menjadi lahan pecah-pecah. "Itu (kondisi) masa lalu yang harus menjadi pelajaran," tegasnya.

Sejak menjabat bupati pada 2008, Kang Yoto menggencarkan berbagai program untuk mengatasi dampak bencana tahunan sekaligus mendongkrak daya saing. "Kami tidak boleh pasrah. Kami harus selalu berusaha mencari cara agar bencana boleh tetap datang, tapi Bojonegoro terus maju," katanya.

Dalam pembenahan infrastruktur, pemkab mengganti permukaan jalan yang awalnya aspal menjadi balok paving. "Aspal itu musuhnya air. Jadi, nggak cocok di Bojonegoro," terang mantan rektor Universitas Muhammadiyah Gresik tersebut.

Selain itu, jalan paving hanya butuh biaya seperlima jalan aspal. Meskipun banyak ditentang, termasuk oleh DPRD, program tersebut sukses mengurangi kerusakan jalan desa di Bojonegoro. Bahkan, daerah itu mendapat penghargaan internasional, yakni Sustainable Development Initiative Award 2013.

Sementara itu, untuk mengatasi kekeringan, diluncurkan program seribu embung atau waduk mini guna menyimpan air tanah. Program tersebut sukses memunculkan komoditas agro di luar padi dan tembakau sebagai andalan Bojonegoro. Misalnya, belimbing, jambu, pisang, salak, dan produk hortikultura lainnya.

Bersamaan dengan pembangunan bendungan, serangkaian upaya pembangunan infrastruktur jalan dan pengairan itu membuat produksi beras Bojonegoro semakin melimpah. Hingga akhir tahun lalu, surplus beras mencapai 500 ribu ton. "Kami kini siap mewujudkan daerah lumbung pangan selain lumbung energi dari eksplorasi minyak bumi di Bojonegoro Barat," tegas Kang Yoto.

Jaga Pompa

Kala banjir menggenangi sejumlah daerah seperti Jakarta dan beberapa kota di Jawa Tengah, Surabaya justru aman. Puncak hujan pada akhir Desember hingga Januari tidak membuat warga Surabaya kelimpungan oleh banjir. Hal itu tidak terlepas dari berbagai terobosan Pemerintah Kota Surabaya.

Apa jurus pemkot? Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, pemkot mendorong pembuatan sungai-sungai baru. Untuk setiap pembangunan seluas seribu meter persegi, harus ada sungai atau saluran baru di sekitarnya.

"Menyeimbangkan dampak pembangunan itu sangat penting. Selain itu, harus disiplin," tegas Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini, saat ditemui dalam acara pengarahan camat dan lurah pekan lalu.

Selain sungai, Risma memberikan perhatian terhadap fungsi rumah pompa. "Jumlah rumah pompa harus terus ditambah," paparnya. Rumah pompa yang lama juga perlu diperbarui sehingga kecepatan mengalirkan airnya meningkat.

Cara lain yang juga penting adalah mengintegrasikan saluran air perkotaan. Jadi, jangan ada saluran yang tidak tersambung antara saluran air primer, sekunder, dan tersier.

Dia mengklaim cara tersebut cukup sukses. Semakin banyak kawasan di Surabaya yang bebas banjir. Mi­salnya, Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan Majapahit. Sebelumnya, Jalan Mayjen Sungkono menjadi langganan banjir setiap tahun. Tidak tanggung-tanggung, ketinggian banjir di tempat tersebut mencapai pinggang orang dewasa.

Risma menceritakan, pihaknya mempelajari, ternyata Jalan Mayjen Sungkono merupakan area terendah. "Akhirnya, semua aliran air turun ke jalan itu," paparnya.

Daerah lain yang sudah tidak banjir adalah Jalan Majapahit. Sejak zaman kemerdekaan, jalan itu banjir. Tapi, air bisa dialirkan dengan membuat sudetan baru menuju ke saluran di Dinoyo dan masuk ke Kalimas. "Salurannya juga dikeruk semua biar kapasitasnya tidak berkurang," papar Risma.

Pasukan Ungu Putih

Banjir juga menjadi masalah yang harus dipecahkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat pertama menjabat. Seperti Bojonegoro, Bandung memiliki letak geografis yang "disukai" air, yakni menggantung seperti mangkuk raksasa.

Wali kota yang juga arsitek itu pun memeras otak. Akhirnya, dia membagi programnya menjadi dua. Yakni, solusi jangka panjang dan solusi jangka pendek. Untuk solusi jangka pendek, Pemkot Bandung mengerahkan relawan gorong-gorong alias pasukan ungu putih.

Tim tersebut berfokus membuat dan membersihkan gorong-gorong serta membuat biopori permukiman dan sumur resapan. "Cara ini memang tidak menghilangkan banjir, tapi minimal mengurangi," kata Ridwan ketika ditemui di Balai Kota Bandung pekan lalu (23/1). Gerakan Sejuta Biopori mampu menghasilkan 300 ribu lubang biopori dalam lima hari.

Untuk rencana jangka panjang, Pemkot Bandung berencana membuat danau di kawasan Gede Bage, daerah terendah di dataran Bandung yang kerap dilanda banjir.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani

Bencana : Banjir tahunan di Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan Majapahit, kawasan terendah, kebakaran pemukiman, pabrik, dan padang ilalang.

Jurus : Menambah saluran dan sungai baru, memperbaiki dan menambah rumah pompa, mengintegrasikan saluran air perkotaan

Bupati Bojonegoro Suyoto

Bencana : Banjir melanda setiap puncak musim hukan dan Sungai Bengawan Solo meluap, kekeringan di daerah pertanian setiap musim kemarau

Jurus: Mengubah jalan aspal menjadi jalan paving, mencanangkan gerakan 1.000 embung, menuntaskan proyek bendungan gerak di Kalitidu dan Trucuk

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

Bencana : Banjir rutin di kawasan terendah Gede Bage, banjir dengan kedalaman 10 hingga 60 cm di kawasan segi tiga emas kosambi

Jurus : Program jangka pendek: penggalian gorong-gorong, membuat biopori pemukiman, dan membuat sumur resapan.

Program jangka panjang : membuat danai dan pengadaan ekskavator amfibi.

TELADAN : Kol (Purn) AE. Kawilarang

Kejujuran yang sekarang menjadi barang langka, tenyata banyak dimiliki para tentara pada era perang kemerdekaan. Memiliki banyak kesempatan, tetapi integritas tetap dikedepankan.
Alex Kawilarang

Jika berada di tengah hutan dan menemukan harta karun, apa yang Anda lakukan? Mengambilnya karena tak seorang pun mengetahui, melaporkan kepada pihak berwenang, atau membiarkan begitu saja? Bertanya tentang "uji" kejujuran seperti itu, bisa jadi memang seperti membicarakan sesuatu yang hampir punah. Kadang berada di awang-awang dan hanya bisa membayangkan, terkadang cuma dapat mereka-reka. Apa mungkin di era sekarang masih ada kejujuran? Seperti apa wujudnya? Dan banyak lagi pertanyaan lain.

Seperti itu pula yang dihadapi para tentara kita pada saat perang kemerdekaan. Di tengah peperangan yang nyaris tak ada aturan yang berlaku, ternyata para tentara masih menyimpan nilai-nilai kejujuran yang sangat tinggi. Alhasil, hukum yang seakan berlaku pada situasi perang, yakni yang kuat berkuasa, yang memegang senjata bisa menindas dan merampok rakyat, menjadi tidak berarti.

Akhirnya fakta juga yang berbicara. Dalam perang kemerdekaan, banyak kisah teladan para prajurit TNI. Kejujuran yang mereka perlihatkan, sungguh membuat kita semua angkat topi. Bayangkan, di tengah terbukanya kesempatan, jika saja mereka mau, tidak sulit rasanya membawa lari uang negara dan memperkaya diri sendiri. Tapi hal itu tak dilakukan. Tidak berhenti sampai di sana.

Keteladanan juga berlanjut, ketika terdapat tentara yang tak mau menyantap makanan hasil rampasan, hanya karena menganggapnya tidak halal. Luar biasa, memang. Karena di tengah perang dan kelaparan, iman ternyata masih bisa dipegang. Hal itu tentu bertolak belakang dari kondisi kekinian negeri ini, bahkan setelah 68 tahun Indonesia merdeka. Di tengah suasana ekonomi yang jauh lebih baik ketimbang perang kemederkaan, ternyata pejabat masih juga melakukan korupsi dan makan uang haram. Tak ada lagi rasa malu, ketika mereka merampok uang rakyat demi memperkaya diri sendiri.

Lalu, bagaimana cerita tentang keteladanan para tentara saat perang kemerdekaan itu sendiri? Berikut beberapa kisahnya, sebagaimana seperti dituturkan Kolonel (Purn) Alex Evert Kawilarang dalam biografi Untuk Sang Merah Putih.

Mulai Makanan Hingga Permata
Merampas makanan saat perang, sering kali dimaklumi. Jangankan makanan, harta pun kerap pula menjadi sasaran perampasan. Sapi milik penduduk, kambing, atau bahkan sayur dan buah-buahan yang ditanam, sering diambil paksa oleh tentara. Namun, tidak demikian dengan anak buah Kawilarang, Letnan Gojali. Integritasnya yang tinggi seakan mematahkan semua "permakluman" tersebut.

Peristiwa itu sendiri terjadi pada 1946. Tepatnya, ketika Kepala Staf Resimen Divisi II TNI Mayor Alex Evert Kawilarang menumpas gerombolan perampok di Cibarusah Bogor. Setelah baku tembak, mereka pun mengalahkan para perampok yang meresahkan warga. Di sanalah keteladanan Gojali terlihat. Setelah berjaga semalaman, Kawilarang mencari sarapan. Dia melihat ada anak buahnya yang makan pisang di markas itu, Kawilarang lalu ikut makan. Tetapi yang membuatnya heran, Gojali justru tidak ikut bergabung untuk makan. Kawilarang pun bertanya, "Mengapa memisahkan diri. Apakah tidak lapar?"

Dan, jawaban Gojali sungguh di luar dugaan. "Neen Mayoor, die pisang is gekocht met gerampokt geld. Ik eet dat niet (Tidak mayor, pisang itu dibeli dari uang hasil rampokan, saya tidak mau makan)," begitu jawabnya. Mendengar pengakuan Gojali, Kawilarang terkagum-kagum mendengar jawaban Gojali.

Kepercayaan pada anak buahnya itu makin besar Tidak hanya makanan. Emas permata pun, ternyata tidak membuat tentara silau. Ketika itu, anak buah Kawilarang melakukan penggalian di bekas markas Jepang di sekitar Cigombong. Mereka mencari senjata Jepang yang biasanya disembunyikan dengan cara dikubur dalam tanah. Tapi bukannya senjata, para prajurit TNI itu malah menemukan sebuah guci besar. Lebih mengejutkan, isi guci itu ternyata penuh emas dan permata yang berkilauan.

Walau harta itu bisa membuat kaya tujuh turunan, para tentara jujur itu tak mau mengambilnya. Mereka lalu lapor dan menyerahkan harta itu pada Kawilarang, sang komandan. Kawilarang juga begitu. Dia tak mau menguasai emas permata peninggalan Jepang tersebut. Untuk itu, kemudian dia berniat menyerahkan harta temuan pasukannya pada pemerintah Indonesia yang saat itu masih morat-marit. Di sanalah kemudian Kawilarang memanggil Gojali yang jujur. Kawilarang mengutus Gojali menyerahkan harta karun itu ke Kementerian Dalam Negeri di Purwokerto.

Gojali pun melaksanakan tugas dengan baik. Dia menyerahkan harta karun pada Sumarman, yang kala itu menjabat Sekretaris Mendagri. Berapa nilai harta karun tersebut, sebuah majalah pernah mencoba menghitung berdasar bukti-bukti otentik yang ditemukan. Isinya tak kurang dari tujuh kilogram emas dan empat kilogram permata. Nilainya kala itu saja diperkirakan Rp6 miliar. Bandingkan besarnya jumlah itu dengan gaji seorang tentara yang kala itu berkisar Rp50.

Uang Gaji tak Dibawa Lari
Pada 23 Januari 1950, tentara Divisi Siliwangi di Bandung tengah berbahagia. Untuk kali pertama, mereka akan menerima gaji. Setelah Indonesia merdeka, memang TNI belum sempat menerima gaji rutin. Mereka selalu direpotkan oleh Agresi Militer Belanda I dan II. Tak ada yang berpikir gaji, semuanya mementingkan mempertahankan Indonesia dan berjuang demi bangsa.

Maka hari itu semua perwira keuangan Divisi Siliwangi berkumpul di kamar divisi keuangan. Tiba-tiba terdengar tembakan di luar markas. Tentara Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pimpinan Kapten Westerling menyerang Bandung. Dengan keji pemberontak ini menembaki semua anggota TNI yang ditemui. Situasi lebih buruk karena menjelang penyerahan kekuasaan dari Belanda, TNI dilarang membawa senjata jika berada di kota. Pasukan APRA bergerak melewati Braga, hampir menuju markas Divisi. Maka Kepala Keuangan Siliwangi bertindak cepat. Dia membagikan uang pada stafnya, yang memasukkan uang ke dalam kantong dan segera melompat menyelamatkan diri. Mereka diperintahkan kembali ke markas esok hari setelah situasi aman dengan membawa uang itu.

"Keesokan harinya semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu. Ternyata tidak kurang satu sen pun.

Begitulah tanggung jawab anggota TNI," kata Kolonel AE Kawilarang yang pernah menjadi Panglima Teritorium III Siliwangi. Bayangkan berapa besar uang itu. Ketika itu paling tidak Divisi Siliwangi mempunyai 8.000 prajurit. Tapi tak seorang pun punya niat membawa kabur uang tersebut.

"Waktu itu jangan coba anggota keuangan kembali ke pasukannya tanpa uang dengan alasan yang bukan-bukan. Pasti hukum rimba berlaku. Dan tidak ada sogok menyogok waktu itu," kata Kolonel Kawilarang.

Biografi singkat :

Alex Evert Kawilarang adalah salah seorang perwira militer yang termasuk Angkatan '45 dan mantan anggota KNIL.
Lahir: 23 Februari 1920, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
Meninggal: 6 Juni 2000, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
Pasangan: Petronella Isabella van Emden (m. ?–1958)
Anak: Alexander Edwin Kawilarang, Pearl Hazel Kawilarang, Aisabella Nelly Kawilarang
Orang tua: Nelly Betsy Mogot, A.H.H. Kawilarang


Sumber : Wikipedia, KpK.go.id, berbagai sumber.

Cerita : "Koin Penyok"

Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan.
Koin Penyok

Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.

Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya
terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya.

“Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok,” gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank.

“Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itu pun mengikuti anjuran si Teller, membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, si Kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar.

Begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata mereka tak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples. Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel seorang pembuat mebel. Mata
pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu.
Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal. Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki itu. Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu meyakinkannya dan dapat menawarkannya mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Dia menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.

Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istri si lelaki kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, “Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?”

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

(adaptasi dari The Healing Stories karya GW Burns.)

~~~**~~~

Sahabat, Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? pahamilah makna "Innalillahi, wainna ilaihi roji'un.." : Sesungguhnya kita ini milik Allah, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kita kembali...

Ya, semuanya hanya titipan... dan saya yakin, keluhan-keluhan dan ratapan-ratapan yang berlebihan kita, tidak akan mengembalikan milik kita yang telah hilang...., jadi bersedihlah secukupnya, dan ikhlaskan... Hak-Nya untuk menarik kembali, sesuatu yang telah Ia titipkan kepada kita...

Trimakasih, Salam Motivaziuno....

Jual slondok buat sekolah, Desi selalu Berprestasi

Buat biaya sekolah
Jual slondok buat sekolah

Meski harus jualan slondok (makanan seperti kerupuk khas Yogyakarta) dan bekerja sepulang sekolah, Desi Priharyana tidak pernah merasa mengeluh dan menjadikan rasa letih untuk alasan datang terlambat sekolah. Dari kesaksian Dasiman, Satpam di SMKN 2 Yogyakarta, Desi sama sekali tidak pernah terlambat datang ke sekolah.

Padahal jika dibanding dengan temannya yang berangkat sekolah dengan sepeda motor, seharusnya Desi lebih lambat karena harus mengayuh sepeda dan menempuh perjalanan sejauh 12 kilometer. Namun pada faktanya, jutru banyak teman Desi yang menggunakan motor terlambat datang ke sekolah.

"Setiap 07.45 kita sudah tutup gerbang, dan Desi tidak pernah terlambat, malah temannya yang pake motor banyak yang telat," kata Dasiman.

Selain disiplin waktu yang baik dari Desi, Desi juga dikenal siswa yang cukup rajin dikelas. Bukti kerajinannya itu terlihat dari peringkat Desi di kelas yang masuk sepuluh besar.

"Belajar biasa saja, sekarang rangking 7 di kelas," aku Desi.

Sementara itu, Rosmy salah satu guru yang mengajar Desi merasa selama pelajaran Desi jarang mengalami kesulitan. Meski tidak menjadi idola dalam pelajaran di sekolah, Rosmy mengaku bangga punya murid yang memiliki mental kuat seperti Desi.

Menurut Rosmy, dengan segala keterbatasan yang dimiliki Desi, Rosmy merasa salut melihat Desi bisa tetap mengikuti pelajaran dengan baik.

"Dengan keadaan seperti ini, Desi sudah hebat, beban yang ditanggungnya tidak sekedar belajar, tapi dia bisa tetap fokus," kata Rosmy bangga.

Diluar akademik, Rosmy mengaku salut dengan Desi yang berani berjuang dan memiliki karakter yang kuat dalam setiap tindak-tanduknya.

"Guru-guru selalu memberikan support, dan yang terpenting slondoknya enak," candanya.

Kisah cinta dan cita-cita Desi
Kisah cinta dan cita-cita Desi

Desi ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses dibidang kuliner. Dia berniat untuk mengembangkan usahanya berjualan Slondok sehingga dia bisa mendapatkan keuntungan besar. Namun hal tersebut baru akan dilakukannya setelah dia menyelesaikan sekolahnya.

"Kalau sekarang waktunya belum ada, nanti kalau sudah lulus pengen saya kembangkan usaha ini," ujar Desi.

Meski demikian, Desi juga berharap, setelah lulus sekolah dia bisa melanjutkan ke perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Dia mengatakan, jika ada kesempatan untuk melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi dia akan memilih UGM atau UNY sebagai tempatnya belajar.

"Kalau ada kesempatan pengen kuliah di UGM atau di UNY di fakultas Teknik, kalau nggak ya masih bisa buka usaha. Doakan bisa dapat beasiswa di sekolah, biar bisa nabung buat kuliah," harap Desi.

Laiknya anak muda yang sedang bergairah dalam urusan cinta, Desi pun tak mau kalah ketinggalan. Biarpun tidak sekeren anak-anak muda yang menggunakan sepeda motor dan dandanan modis, Desi tetap bisa memikat kekasih hatinya.

Dengan malu-malu Desi bercerita tentang kisah cintanya yang tergolong unik. Kala itu desi tengah mendekati seorang gadis yang merupakan atlet atletik. Saat Desi mengutarakan perasaannya dan meminta sang pujaan hati untuk menjadi pacaranya, Desi diberikan syarat.

"Dulu punya pacar, atlet atletik. Sebelum jadian dikasih syarat. Karena dia atlet dikasih syarat harus bisa kalahin dia lari, kalau bisa kalahin mau jadi pacar," kenang Desi.

Tanpa pikir panjang, Desi pun langsung menyanggupi syarat tersebut. Desi pun meminta waktu dua minggu untuk berlatih lari. Setelah dua minggu dilalui, dengan menggunakan sepedanya, Desi melaju dengan semangat dari Toino tempatnya tinggal menuju Kalasan yang jaraknya sekitar 20 kilo meter.

Sampai disana tanpa basa-basi Desi pun langsung mengajak adu lari. Beruntung, Desi memenangkan perlombaan itu sekaligus memenangkan hati pujaannya.

"Untungnya menang, jadi punya pacar," ungkapnya.

Meski demikian, Desi tidak mau disibukkan hanya untuk urusan pacaran. Desi beranggapan masa mudanya jauh lebih berarti jika digunakan untuk berkarya.


"Pacaran ya positif, tapi ada juga hal lain yang baik untuk menunjang masa depan," jelasnya.


sumber : merdeka.com

DON’T GIVE UP



Pernah ngeliat ketika seorang bayi lagi belajar berjalan? ketika dia jatuh, apa yang dia lakukan? menangis, setelahnya? coba lagi. Jatuh lagi, nangis lagi. Jatuh lagi. Nagis lagi.. tetapi yang saya heran kenapa dia tidak menyerah? coba kita bayangkan saat menjadi bayi dulu, apa yang membuat kita tidak menyerah saat kita belajar berjalan?

Ini bayangan saya jika saya seorang bayi, sebelum saya belajar jalan saya sudah melihat banyak orang yang bisa berjalan, dan saya mulai sedikit mencoba, ini pengalaman pertama saya, saya coba berdiri “ehh, bisa!!” mulailah saya melangkahkan kaki saya dan jatuh. karena saya sudah melihat banyak orang berjalan saya mulai bangkit lagi, dan kembali melangkahkan kaki saya dengan lebih hati-hati, satu langkah oke langkah kedua  jatuh lagi, dan jatuh kali ini lebih sakit dan saya menangis. Tapi apa kata sang mama? coba lagi . .oke lah mama saya coba lagi.. sampai berkali-kali saya jatuh, tetapi saya tetap penasaran kenapa orang lain bisa berjalan? dan saya terus dan terus mencoba sampai pada akhirnya saya bisa berjalan dan bisa berlari, Ohh saya sayangat bahagia mama!!

Seringkali kita lupa bahwa banyak orang yang telah mengalami hal yang sama bahkan lebih parah dari yang kita alami. Kadang rasa penasaran itu muncul, dan kita bertanya-tanya apa yang membuat orang sanggup bertahan dalam masalah? kenapa mereka tidak menyerah saja? jawabanya mereka tau bahwa menyerah bukanlah pilihan terbaik. Tetapi mereka memilih untuk tetap bertahan dan menyelesaikan masalah. Mereka tidak lagi berfokus pada masalah yang mereka hadapi, karena untuk berfokus pada masalah, kita akan lupa bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah. Mereka mulai mengalihakan fokus pada 1 hal yaitu penyelesaian masalah.

Coba anda banyangkan seorang Nick Vujicic yang tidak memiliki tangan dan kaki sejak kecil, selalu di ejek teman-temannya, dan banyak orang berfikir tidak ada masa depan bagi dia!! Saat usia 8 tahun dia mulai berniat untuk bunuh diri, dan pada umur 10 tahun dia benar-benar mencoba untuk membunuh dirinya, karena dia memutuskan untuk menyerah pada keadaan. Keadaan yang serba terbatas, keadaan yang begitu buruk, masa depan yang kelam membuatnya putus asa. Tetapi di tengah keputus asaan itu ibunya berkata “engkau akan menjadi inspirasi banyak orang satu saat nanti”, dan benar saja saat dia dewasa dia menjadi inspirasi puluhanribu orang di dunia.

Coba anda bayangkan jika dia menyerah saat umur 10 tahun dan dia berhasil bunuh diri. Apa dia tetap menjadi inspirasi banyak orang? saya rasa tidak. Saat ini renungkanlah kembali saat anda berfikir untuk menyerah pada apapun, karena dengan menyerah kita tidak akan mendapatkan apapun, kita tidak akan belajar sesuatu, dan kita tidak maju kemanapun.

Cobalah untuk tetap bertahan, fokuskanlah pikiran anda pada penyelesaian masalah, bukan pada masalahnya. ketika anda berusaha mencari. anda akan mendapatkan jalan keluarnya. Tetapi ketika anda terus mengeluh, masalah anda tidak akan selesai, semamik anda mengeluh semakin masalah yang kita hadapi terasa berat.. soo Don’t give up kawan..

jadilah orang-orang yang tidak mudah menyerah pada keadaan, karena anda diciptakan untuk mengontrol keadaan bukan keadaan yang mengontrol jalan hidup anda..

If I never try, I’ll never achieve anything.
If I fall down, what do I do?
I am gonna try again and again,
Because the moment I give up is the moment that I’ll fail.
- Nick Vujicic-


KISAH INSPIRATIF : Tempayan yang retak

Tempayan retak
Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan yang retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Selama dua tahun hal ini terjadi setiap hari, Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak bangga akan prestasinya karena sudah melaksanakan tugasnya dengan sempurna.

Namun si tempayan yang retak itu merasa malu akan ketidaksempurnaannya dan merasa sangat sedih karena ia hanya bisa memberikan setengah porsi yang seharusnya dapat ia berikan. Setelah dua tahun tertekan akan kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata pada si tukang air, “Saya sungguh malu pada diri saya sendiri dan saya ingin mohon maaf kepadamu.” “Kenapa?” Tanya si tukang air. “Selama dua tahun ini saya hanya mampu membawa setengah porsi air yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan yang telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita.

Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi.” Kata tempayan itu. Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak dan dalam belas kasihannya ia berkata, “Jika kita kembali ke rumah majikan kita besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.” Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur.

Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya bocor, dan kembali si tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata pada tempayan retak, “Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu sedangkan tak ada bunga di sisi tempayan yang tidak retak. Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya.

Aku telah menanam benih-benih bunga di sisimu, dan setiap hari ketika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita takkan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”

Kesimpulan: Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Allah akan menggunakan kekurangan kita untuk menghiasNya. Di mata Allah yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Ketahuilah, didalam kelemahan kita, kita dapat menemukan kekuatan kita.

Kisah : Kudonorkan Ginjal Untuknya, Ia Membalasku Dengan Cinta

Selalu ada berkah dalam sebuah kejadian. mungkin itu yang dialami oleh Kyle Froelich. Sejak usia 19 tahun, ginjalnya tak lagi berfungsi dan hari itu seolah langit akan runtuh dan nyawanya bisa hilang sewaktu-waktu. Mencari donor organ tak pernah menjadi hal yang mudah.

Banyak yang ingin mendonor, namun jarang ada yang cocok. Ada yang cocok, namun belum tentu mau mendonorkan organ mereka. Tapi sebuah titik cerah muncul saat Kyle bertemu dengan Chelsea Clair. Gadis yang sama-sama berambut pirang ini seolah memberinya harapan baru.

Keduanya bertemu karena sama-sama dikenalkan oleh seorang teman. Di hari yang sama, mendengar cerita Kyle, Chelsea dengan tidak banyak berpikir, mengajukan diri menjadi donor. Hal ini tentu menambah semangat bagi Kyle.

Serangkaian tespun dilakukan, dan ternyata memang benar, Kyle dan dan Chelsea mengalami kecocokan sebagai donor dan penerima ginjal. Chelsea sudah bertekad akan mendonorkan organnya sejak ia kehilangan sang ayah yang meninggal karena tak bisa mendapatkan donor sumsum tulang.

Namun, kecocokan ini hampir tak mendapatkan restu sang ibu. Mendengar keinginan putrinya, sang ibu tak ingin anaknya melakukan hal itu setelah ia melihat sendiri bagaimana operasi ginjal terjadi. Kejadian ini membuat keduanya berselisih paham dan Chelsea merasa tak punya siapapun untuk mendukungnya mendonorkan ginjal pada Kyle.

6 bulan berlalu sejak Kyle bertemu dengan Chelsea, tibalah hari di mana gadis itu akan mendonorkan ginjalnya. Namun hal tersebut membuatnya merasa cukup canggung dan cemas. Tak mendapat restu dari sang ibu membuatnya merasa hanya Kyle yang ia miliki sekarang. Sebelum masuk ke ruangan operasi, Chelsea menarik dan menggenggam lengan Kyle, "Tolong jangan pergi."

Keduanya pun menjalani operasi hari itu. Syukurlah operasi berjalan sukses. Ketika keduanya terbangun, kalimat pertama yang ditanyakan adalah tentang mereka masing-masing. "Apakah Kyle baik-baik saja?" tanya Chelsea. "Bagaimana keadaan Chelse?" tanya Kyle.

Selama masa penyembuhan itu, bibit cinta akibat rasa saling memiliki dan membutuhkan di antara Kyle dan Chelsea makin mengembang. Keduanya harus dipisahkan selama recovery karena Kyle tidak boleh mengalami infeksi. Lucunya, selama itu Kyle selalu minta suster mengantarkannya melewati ruangan Chelsea agar ia bisa melambaikan tangan pada gadis itu.

Pasangan ini bahkan memberi nama ginjal yang ada dalam tubuh Kyle dengan sebutan Sparky. Kadang-kadang Chelsea menggodanya dengan meminta kembali ginjal itu. "Dia membawa ginjalku, aku harus memastikan dia menjaganya dengan baik," kata Chelsea.

Tak terasa, setelah tiga tahun sejak operasi itu berlangsung, Chelsea dan Kyle mengikatkan cinta mereka dalam sebuah pernikahan. Memberikan sesuatu tak selalu berarti kehilangan. Pemberian Anda mungkin bermakna besar bagi orang tersebut dan balasan yang baik pasti akan datang untuk Anda.

sumber : vemale.com

Kisah Cinta Sampai Mati : " Tolong Selamatkan Istriku Lebih Dulu "

Pasangan sejati itu, hingga maut menjemput masih bisa menunjukkan kekuatan cinta mereka. Inilah kejadian yang terekam dalam menit-menit penyelamatan pasangan pengantin baru dalam sebuah kecelakaan maut beberapa waktu lalu.
Jamie Soukup Reid dan suaminya Will

Jamie Soukup Reid dan suaminya Will, saat itu sedang naik kendaraan menuju bandara. Pasangan ini sedang berbahagia karena Jamie tengah mengandung seorang bayi.

Namun kendaraan tersebut mendadak tak bisa dikendalikan. Sang sopir, Rodney Koon, tidak bisa menguasai kendaraan yang disetirnya. Akibatnya, mobil itu menabrak pohon dengan kuat dan menimbulkan benturan yang sangat hebat. Membuat mobil ringsek dan pasangan Reid ini mengalami keadaan kritis.

Dalam kondisi yang sangat darurat dan luka parah, saat bantuan paramedis datang, Will masih sempat meminta orang-orang menyelamatkan istrinya terlebih dulu. Sayangnya, Jamie dinyatakan meninggal saat itu juga saat kejadian.

Sementara itu, Will segera dilarikan ke rumah sakit karena luka yang sangat parah. Hingga akhirnya Will menghembuskan nafas terakhirnya, menyusul istri dan calon bayinya yang telah mendahuluinya.

Dalam menit-menit terakhir kehidupannya, Will masih sempat meminta orang-orang mendahulukan istri dan calon anaknya. Dilansir dari Dailymail, keluarga Jamie memang mengakui bahwa Will adalah sosok pria yang sangat baik. Begitu baiknya sampai ia sudah dianggap sebagai anak sendiri sebelum menikah dengan Jamie.

Jamie dan Will adalah guru muda yang menikah 3 bulan yang lalu. Keduanya tengah menanti anak pertama mereka, namun sayang hal itu belum sempat terjadi. Ayah Jamie mengaku bahwa ia sangat kehilangan ketiganya, "Kami kehilangan dua anak dan satu cucu," ujarnya.

Sepertinya Jamie dan Will memang ditakdirkan untuk sehidup semati. Hingga akhir hayat pun mereka masih bersama. Meski meninggal dengan tragis, semoga ketiganya meninggal dengan tenang.

Cinta Sejati : Menempuh Ribuan Kilometer Untuk Menikah Dengan Kekasihnya Yang Lumpuh

Sook Yin dan Li
"Cinta tidak memandang fisik, karena cinta sejati berasal dari hati."
Quotes ini terdengar begitu manis dan membuat setiap orang merindukan cinta yang tulus dan apa adanya. Cinta yang sederhana, tanpa embel-embel syarat dan ribuan alasan. Ternyata cinta sejati dan tidak mengenal keterbatasan, masih ada dan hidup hingga hari ini ladies. Wanita cantik ini rela terbang ribuan kilometer jauhnya untuk menemui kekasihnya dan menikahinya. Sang kekasih menderita lumpuh sejak masih anak-anak, tapi cintanya tidak luntur dan semakin kuat kepadanya.

Gan Sook Yin, perempuan berusia 35 tahun ini mulanya 'bertemu' dengan Li Kang Yu di internet. Mulanya mereka mengobrol melalui chatting dan berlanjut dengan menceritakan kisah hidup masing-masing. Li bercerita tentang kondisi tubuhnya yang menderita lumpuh total sejak anak-anak dan pria berusia 38 tahun ini hanya bisa terbaring di ranjang, karena lumpuh membuat tubuhnya tidak bisa duduk atau berdiri seperti laki-laki normal lainnya.

Sook Yin merasa iba, dan berempati. Dirinya seolah bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi seseorang yang tidak bisa berbuat apapun karena cacat yang diderita. Perempuan berkulit putih ini kagum dengan Li yang optimis melanjutkan hidup. Kekaguman itu perlahan berubah menjadi suka, dan benih-benih cinta bersemi di antara mereka berdua.

24 Juli kemarin, Sook Yin dan Li mendaftarkan pernikahan mereka dan pada 8 Agustus pasangan yang tengah berbahagia ini melangsungkan resepsi pernikahannya. Lihatlah begitu cantik Sook Yin dengan gaun putih, tersenyum bahagia ketika memegang tangan mempelai pria. Sook Yin duduk di samping Li yang terbaring di sisinya, mereka berdua membuka mata kita bahwa cinta pada hakikatnya adalah sederhana. Sudahkah Anda menemukan cinta sejati dan manis seperti Sook Yin dan Li, ladies?

Kisah cinta yang tulus dan sejati : Suami Berjalan Kaki Demi Temukan Ginjal Untuk Istrinya

Bagaimana bila orang yang Anda cintai divonis sakit keras dan umurnya tak akan lama lagi? Pasti Anda akan melakukan apapun agar ia bisa sembuh kembali dan bersama Anda lebih lama.

Sama halnya seperti seorang kakek berusia 78 tahun dari Carolina Selatan yang bernama Larry Swilling ini. Ia memiliki seorang istri berusia 47 tahun bernama Jimmie Sue yang divonis terkena gagal ginjal tahun lalu. Maka di suatu hari di serambi mereka, Larry menggenggam tangan istrinya dan berkata, "Aku akan mendapatkan ginjal untukmu."

Larry tidak hanya menggantungkan nasib istrinya pada pertolongan medis. Pria ini bahkan berjalan menyusuri jalanan sambil mengalungkan papan bertuliskan, 'Dibutuhkan Ginjal'. Tekadnya begitu kuat untuk bisa menyelamatkan sang istri dari penyakit mematikan itu. Apalagi, Sue hanya memiliki satu ginjal di dalam tubuhnya.

Larry tahu bahwa mendapatkan ginjal yang cocok untuk istrinya tidaklah mudah. Sekalipun ada, belum tentu orang tersebut mau memberinya ginjal yang sangat berharga untuk nyawa istrinya itu. Sudah lebih dari setengah tahun Larry mencari ginjal yang tepat untuk istri yang dipanggilnya, 'my heart' itu.

Pria ini memang sangat mencintai istrinya. Ia bahkan berurai air mata saat menjelaskan bahwa bagaimanapun ia akan mengusahakan ginjal untuk istrinya agar bisa sembuh. "Aku memohon-mohon demi sebuah ginjal. Aku akan melakukan apapun, tapi aku membutuhkan ginjal" isaknya. Ia sering mendapatkan telepon dari penjuru dunia seperti Mesir, Swedia dan negara lainnya. Namun sayang, belum ada yang cocok untuk Sue.

Oleh karena itu pria ini memutuskan untuk berjalan kaki di sepanjang kota ia tinggal sambil mengalungkan papan tersebut di dada dan punggungnya. Ia tidak mau melewatkan setiap meter dan setiap orang yang ia temui karena ia tahu dengan tekad yang kuat, harapan kesembuhan untuk sang istri pasti ada.

Dapatkah Anda membayangkan seorang pria yang sudah tua berjalan terengah-engah di bawah terik matahari sambil berpenampilan demikian karena sebegitu cinta dan inginnya dia mendapatkan ginjal bagi istrinya? Sebuah hal yang sulit dilakukan, namun ia tetap melakukannya.

Larry tak peduli orang berkata apa, hanya demi bisa selalu bisa bersama dengan istrinya, "Aku memang lelah, namun aku akan terus melakukan ini." Tak ada yang sia-sia dari apa yang dilakukannya, semua karena didasari oleh cinta yang tulus dan sejati.

Kisah : Demi Cinta, Suami Rela Gemuk Agar Seperti Istrinya

"Seberapa besar cintamu padaku?" Mungkin pertanyaan ini seringkali hinggap di hati wanita pada pasangannya. Banyak orang yang merasa bahwa pertanyaan ini bisa mengukur seberapa besar cinta seseorang pada kita.
Seberapa besar cintamu padaku

Namun bila Anda bertanya berapa besar cinta Liu Ru pada istrinya yang bertubuh gemuk, mungkin jawabannya adalah sebesar tubuh istrinya. Liu Ru memiliki seorang istri yang membuatnya cinta mati dan dinikahinya semenjak 28 Juni 2013 lalu. Dan diam-diam, ia berencana memiliki tubuh sebesar istrinya, yaitu dengan bobot 140 kg.

Selama ini banyak wanita yang berpikir bahwa mereka harus diet demi bisa dicintai oleh suaminya. Namun pada kenyataannya, pria selalu punya cara yang unik dan tak pernah bisa kita duga untuk menunjukkan cintanya

Sejak menikah, berat badan Liu Ru yang tadinya 63 kg, melonjak hingga 81 kg. Liu mengatakan pada Chang, "Wanitaku, ambisiku adalah menambah berat badan sehingga aku dan dirimu terlihat serasi satu sama lain."

Liu jatuh cinta pada istrinya sejak pandangan pertama. Ia bahkan melamar Chang hanya setelah 4 kali pacaran. Awalnya pasangan ini sempat dikritik oleh keluarga kedua belah pihak. Ayah Liu mengkritik tubuh calon menantunya yang 2 kali lebih besar dari putranya. Sementara ibu Chang merasa Liu terlalu pendek dan langsing.

Namun kalau cinta sudah bicara, restu akhirnya datang juga. Keduanya menikah dan merasakan happy ending. Sebagai seorang istri, Chang pernah mencoba untuk menyamai suaminya. Ia melakukan diet ketat namun dengan hasil yang menyedihkan. Chang kehilangan 5 kg berat badannya, namun kesehatannya menurun.

Oleh karena itu, Liu menjalankan perannya. Ia menambah berat badan bukan hanya sekedar karena cinta, namun karena ingin menjadi pasangan yang serasi dan sempurna bagi Chang. Well, semoga meski ada resiko 'obesitas', keduanya tetap dikaruniai kesehatan dan kebahagiaan. Lagi-lagi, love is not about size. Do you believe it?

sumber : vemale.com

TELADAN : Ir. Tri Rismaharini, M.T. ( Inilah Aksi Nekat Bu Risma demi Warga Surabaya )

Sebelum terpilih menjadi wali kota, Risma pernah menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya hingga tahun 2010. Di masa kepemimpinannya di DKP, bahkan hingga kini menjadi Walikota Surabaya, Kota Surabaya menjadi lebih asri dibandingkan sebelumnya, lebih hijau dan lebih segar. Sederet taman kota yang dibangun di era Tri Risma adalah pemugaran taman Bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park, taman di Bundaran Dolog, taman Undaan, serta taman di Bawean, dan di beberapa tempat lainnya yang dulunya mati sekarang tiap malam dipenuhi dengan warga Surabaya. Selain itu Risma juga berjasa membangun pedestrian bagi pejalan kaki dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman. Di bawah kepemimpinannya pula, Kota Surabaya meraih tiga kali piala adipura yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013 kategori kota metropolitan. Selain itu, kepemimpinan Tri Risma juga membawa Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan. Pada Oktober 2013, Kota Surabaya dibawah kepemimpinannya memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di 2 bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik

Taman Bungkul, Terindah dan terbaik se-Asia oleh PBB. Sumber: Wonderful Indonesia

Inilah Aksi Nekat Bu Risma demi Warga Surabaya


  • Baru beberapa hari lalu, Surabaya perbatasan Gresik terkena banjir. Surabaya memang terkenal sebagai daerah banjir, walaupun dibawah bu Risma jumlah titik rawan banjir jauh berkurang, tetapi tetap ada daerah yang memang banjir mulu, yaitu daerah perbatasan Surabaya-Gresik atau daerah Surabaya Pakal. Mengatasi banjir disini, bu Risma gerak cepat, ikut bersama-sama warga mengatasi banjir, bahkan ikut bantuin angkat pohon tumbang!

Bu Risma ikut bantuin angkat pohon tumbang
  • Sekarang Surabaya begitu asri dengan taman-taman. Dan taman-taman ini sangat hidup bahkan hingga malam hari, warga pada ‘liburan’ kesini. Karena konsepnya lengkap, baik untuk lingkungan, sosial, budaya warga. Aksi nekat lainnya adalah ketika bu Risma hendak mengambil alih SPBU yang dibangun  di jalur hijau untuk dijadikan taman. Pemilik SPBU ngotot tidak mau. Walaupun berkali-kali negosiasi tetap tidak berhasil. Akhirnya tengah malam bu Risma datang ke SPBU, jalanan di tengahnya dilubangin, terus ditanamin pohon. Langsung pemilik SPBU nya nyerah.
  • Ikut razia ABG di diskotik dan menyemprot mucikasi pedagang ABG. Ini dilakuan bu Risma ketika seorang perempuan yang telah memperdagangkan 11 ABG ditangkap polisi. Mereka dimarah-marahin oleh bu Risma, sang ABG disuruh minta maaf kepada ibunda yang telah melahirkannya
  • Ketika awal menjadi walikota, bu Risma mendatangi kantor Wakil Presiden untuk membicarakan pembangunan pelabuhan Surabaya yang sudah berpuluh-puluh tahun tertunda. Dan bu Risma tidak mau meninggalkan kantor tersebut (walau sudah dipersilahkan pergi) hingga saat itu juga ada kesepakatan pembangunan. Seminggu kemudian groundbreaking dilaksanakan, dan sekarang pelabuhan Surabaya menjadi pelabuhan sangat sibuk dan peningkatan kapasitanya mencapai 200%.
  • Bu Risma juga menjalin sister city agreement dengan Antwerp Belgia, salah satu pelabuhan terpenting Eropa, sehingga kargo-kargo tidak perlu singgah di Singapura, tetapi langsung ke Surabaya. Sangat efisien mengurang fee perdagangan antar negara.
  • Di bawah bu Risma, Surabaya menikmati pertumbuhan ekonomi mencapai 7,5%!
  • Ketika memulai sistem e-budgeting dan e-procurement, bu Risma sempat mendapat ancaman pembunuhan, karena terlalu banyak orang yang kepentingannya terusik. Tetapi bu Risma jalan terus. Surabaya merupakan wilayah di Indonesia yang pertama kali menerapkan sistem ini, dan sangat efisien dalam transparansi anggaran, pertanggung jawaban dan penggunaannya.
  • Aksi nekat yang menunjukkan betapa bu Risma itu memang berupaya untuk dekat dengan rakyatnya adalah selalu blusukan ke warga di gang-gang. Berbeda dengan bu Atut yang suka plesiran belanja di luar negri, bu Risma malah suka blusukan ke gang-gang sempit di daerahnya. Menyapa anak-anak main bola, menindak ABG yang terjun ke prostitusi dan pagi-pagi subuh suka ngider ngutipin sampah di Surabaya.

  • Mengendalikan demo buruh, bonek sepakbola. Jangan kira disini bu Risma tidak turun tangan. Untuk mengatasi demo buruh setiap bulan Mei, bu Risma mengadakan di stadion atau dikumpulkan disuatu tempat. Disini bebas berorasi, dengar dangdutan, dan bahkan ada doorprize nya segala, hehee. Memang ada juga buruh militan yang menganggap ini ’sogokan’ tetapi banyak juga yang berpikir lebih baik seperti ini, yang penting suara buruh didengar. Sedangkan bonek sepakbola yang mengamuk dan bikin kerusuhan, ini juga disemprot oleh bu Risma langsung kepada bonek tersebut. Supaya jangan ada korban dan lebih tertib jika nonton bola.
  • Aksi nekat mengatur PSK Dolly. Sebenarnya Gubernur sudah memerintahkan agar langsung menutup, tetapi Bu Risma ingin bertahap. Jadi harus ada alternatif dulu agar kawasan ini lebih siap secara ekonomi. Jadi dibikinin sentra kerajinan atau sentra makanan. Tetapi aksi ini belum tuntas tentu, karena perlawanan warga dan PSK Dolly dikawasan ini juga bukan main-main.
  • Aksi nekat tetap mengajukan kebijakan yang dianggap baik walaupun ditentang pusat dan DPRD Surabaya, seperti membatalkan tol dalam kota dan menata serta menaikkan pajak billboard reklame. Untuk kasus ini malah bu Risma sampe dilengserkan oleh DPRD, tetapi bu Risma tidak takut, cuek. Keputusan ini dianulir oleh Kementrian Dalam Negri.
Betapa beruntungnya Surabaya, memiliki ‘ibu’ tangguh, seorang ibu yang jagoan,  sebagai pemimpinnya. Yang rela bersama  dalam situasi yang sulit, dan berupaya membuat sistem yang baik. Dan semoga daerah lain tidak mendapatkan ‘ibu’ atau bapak yang kejam terhadap anaknya, rakyatnya sendiri.

Biografi Singkat :
Ir. Tri Rismaharini, M.T.
Wali Kota Surabaya ke-23

Ir. Tri Rismaharini, M.T.
Lahir 20 Oktober 1961
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politik PDI Perjuangan
Suami/istri Djoko Saptoadji
Almamater ITS
Profesi Birokrat di Pemkot Surabaya
Agama Islam





Referensi :
sosok.kompasiana.com
id.wikipedia.org :
  1. ^ kota-surabaya.html Selamat Kepada Ir. Tri Rismaharini Sebagai Walikota Surabaya
  2. ^ Tri Risma Harini, On Air Demi Warga
  3. ^ Forum RT-RW Dukung Tri Rismaharini
  4. ^ DPRD Surabaya Didesak Berhentikan Tri Rismaharini
  5. ^ a b c kota-surabaya-diberhentikan-dprd/ Konyol, Hanya Karena Iklan Walikota Surabaya Diberhentikan DPRD
  6. ^ Wakil Walikota Surabaya Bantah Terlibat dalam Aksi Pemberhentian Walikota

Lebih dari 20 Tahun Setia Mendampingi Para PSK Dolly

Vera, pendamping PSK Dolly

Hidup sarat dengan pilihan. Termasuk pilihan untuk hidup lebih baik. Pemahaman ini selalu disampaikan Vera pada para pekerja seks komersial yang ia temui.

Hidup lebih baik, kata Vera, tak lantas diartikan hidup lebih kaya dari yang sudah-sudah. Tapi bisa hidup di jalan yang lebih baik. Dia menyadarkan banyak perempuan pekerja seks komersial bahwa banyak jalan mencari uang, selain dengan cara 'menjual' tubuh. Uang bisa didapat dengan menjahit, buka warung, bekerja di salon dan masih banyak lagi.

Vera (58), lahir dengan nama asli Lilik Setyowati. Bagi warga Dolly dan sekitarnya, nama ini sangat populer. Maklum, Vera sudah lebih dari duapuluh tahun melakukan pendampingan terhadap para PSK di lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara ini. Lewat Yayasan Abdi Asih, lembaga swadaya masyarakat bentukannya, Vera menampung banyak keluh kesah dan harapan para PSK.

Yayasan ini berdiri pada 13 Juli 1987, di Jl Dukuh Kupang Timur XII/31 Surabaya, tak jauh dari lokalisasi Gang Dolly dan Jarak. Setiap hari, banyak aktivitas digelar di sana. Seperti diskusi, kursus memasak, menjahit, kecantikan, manajemen usaha, dan masih banyak lagi. Upaya mengasah ketrampilan ini disambut gembira para PSK. Mereka aktif terlibat. Karena ternyata kebanyakan pun tak ingin terlalu lama terperangkap bekerja Dolly.

Istri almarhum M. Sarjono ini tidak tahu, gara-gara ikut programnya, sudah banyak PSK berhasil lepas dari predikat yang dipandang rendah oleh masyarakat. Walaupun banyak PSK 'pensiun' dan kini bekerja sebagai penjahit, buka salon, catering, dan lain-lain, namun nyatanya jumlah PSK di Dolly terus bertambah.

Hilang lima, datang sepuluh. Tak heran jika siklus dan seleksi alam di Gang Dolly juga berjalan sangat ketat. PSK yang usianya sudah tak lagi muda dengan cepat tergusur. Saat mereka tidak laku, rata-rata belum memiliki tabungan yang cukup. Apalagi bekal ketrampilan. Akibatnya, saat mereka tidak masuk dalam daftar primadona Dolly, mereka tersingkir ke pinggiran, kemudian jadi penjaja cinta kelas pinggiran jalan.

Kenyataan ini jelas memperburuk keadaan. Tidak ada kontrol terhadap PSK, dan tamu-tamu yang datang. Selain rentan problem sosial dan keindahan kota, juga berpotensi munculnya problem kesehatan seperti penyakit menular seksual seperti penyakit kelamin, AIDS, dan masih banyak lagi. Ini sesungguhnya yang jadi alasan, mengapa gagasan penghapusan lokalisasi Dolly bagi sebagian orang sangat tidak tepat.

Sejauh ini Vera melihat, sebagian besar perempuan yang datang ke Dolly dan Jarak sebetulnya tak pernah berharap bakal bekerja sebagai PSK. Dari pantauannya, mereka melakoni pekerjaan itu karena terpaksa. "Kalau sudah begitu, pilihannya tinggal tiga. Membiarkan mereka semakin terjebak, membantu mereka agar keluar dari jebakan, atau mencibir mereka?ujar pekerja sosial yang yang mendapat nama Vera dari mantan mucikarinya ini.

Dan saat orang masih sibuk mencari jawaban, Vera terus melangkah. Karena ia percaya, problem yang dihadapi para PSK sesungguhnya sangat mendesak untuk diselesaikan. Jika kita terlalu lama berperang retorika, keburu mereka tersingkir dan terbuang di jalanan.

Heartbreaking – Suami Mendokumentasikan Foto Istri Melawan Kanker Payudara

The Battle We Didn't Choose / "Pertempuran Yang Tidak Kami Pilih" adalah sebuah portal berisi serangkaian foto oleh Angelo Merendino untuk menghormati istrinya Jennifer dalam perjuangannya melawan kanker payudara.

Jennifer didiagnosa mengidap kanker payudara lima bulan setelah menikah, kemudian Angelo mulai mendokumentasikan serangkaian rasa sakit mereka, rasa takut, kehidupan, dan cinta satu sama lain karena mereka memerangi penyakit bersama-sama.

Dalam salah satu gambar, menunjukkan beberapa senyum di wajah mereka, sementara lainnya menunjukkan Jennifer di rumah sakit dengan rambut kepala dicukur habis dan wajahnya mencerminkan rasa sakit.

“Foto-foto saya menunjukkan kehidupan ini setiap hari , “tulis Merendino. “Mereka memanusiakan wajah penderita kanker, di wajah istri saya. Mereka menunjukkan tantangan, kesulitan, takut, sedih dan kesepian yang kami hadapi, yang dihadapi Jennifer, saat ia berjuang dengan penyakit ini . “

“Yang terpenting dari semua, foto-foto ini menunjukkan cinta kami, ” tambahnya. ” Foto-foto ini tidak mendefinisikan kita, tetapi mereka adalah kita. “










sumber :
mywifesfightwithbreastcancer.com
angelomerendino.com

TELADAN : Muhammad Natsir

Muhammad Natsir pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan, anggota parlemen, dan puncaknya pernah menjabat sebagai Perdana Menteri ke-5 RI periode 1950-1951. Ia tidak hanya seorang pejabat negara dan politisi, tapi juga seorang ulama.  Pendiri sekaligus pemimpin Partai Masyumi. Di kancah internasional, ia pernah menjabat sebagai Presiden Liga Muslim se-Dunia (World Muslim Congress) dan Ketua Dewan Masjid se-Dunia.

Pria kelahiran Sumatera Barat, 17 Juli 1908 ini tetaplah sosok yang sederhana, jujur, dan rendah hati. Ketegasannya sebagai negarawan sekaligus ulama, menjadikannya sebagai sosok yang disegani sekaligus ditakuti musuh-musuh politiknya. Tak jarang, ia keluar masuk penjara karena bersuara lantang membela kebenaran.

Tentang kesederhanaan Natsir, banyak sudah yang mengisahkan. Seorang putri Natsir, Sitti Muchliesah, memiliki kenangan teramat dalam mengenai sosok sang ayah. Suatu ketika, dari balik lemari yang menjadi sekat ruang tamu, Lies, begitu Muchliesah dipanggil, bersama empat adik dan sepupunya, mencuri dengar pembicaraan Natsir dengan seorang tamu dari Medan. Mereka mendengar sang ayah hendak dikasih sumbangan mobil.

Lies pun menyangka mobil itu, Chevrolet Impala, yang sudah terparkir di depan rumahnya di Jalan Jawa 28 (kini Jalan HOS Cokroaminoto), Jakarta Pusat, itu akan menjadi milik keluarganya. Sedan besar buatan Amerika itu memang tergolong ”wah” pada 1956. Saat itu Natsir, yang menjabat sebagai anggota parlemen dan memimpin Fraksi Masyumi, hanya punya mobil pribadi bermerek DeSoto yang sudah kusam.

“Pandai-pandailah mensyukuri nikmat yang ada,” Begitu pesannya kepada putrinya. Bukan semata-mata karena penolakan Impala, namun juga untuk berbagai sisi kehidupan yang lain. Ketika sang ayah menjadi Menteri Penerangan, 1946, misalnya, Lies mengenang bahwa keluarga mereka kerap menumpang di rumah orang. Pernah mereka tinggal seadanya di rumah milik sahabat sang ayah, Prawoto Mangkusasmito, di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pernah pula, ketika pusat pemerintahan pindah ke Yogyakarta, keluarga Natsir menumpang di paviliun milik Haji Agus Salim di Jalan Gereja Theresia, sekarang Jalan H Agus Salim.

Periode menumpang di rumah orang, baru berakhir ketika mereka menempati rumah di Jalan Jawa, pada 1946. Rumah tanpa perabotan ini dibeli pemerintah dari seorang saudagar Arab dan kemudian diserahkan untuk Menteri Penerangan. ”Kami mengisi rumah itu dengan perabot bekas,” kenang Lies. Tidak hanya keluarga yang mengenang kesederhanaan Natsir. George McTurnan Kahin, sosiolog  asal Amerika, juga sangat terkesan dengan pribadi Natsir. Dalam bukunya, Natsir : 70 Tahun Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan -  Kahin bercerita tentang pertemuan pertama yang mengejutkan.

Natsir, waktu itu Menteri Penerangan, berbicara apa adanya tentang negeri ini kepada Kahin. Tapi, ternyata bukan itu yang membuat Kahin terpukau kepada Natsir. ”Ia memakai kemeja bertambal, sesuatu yang belum pernah saya lihat di antara para pegawai pemerintah mana pun,” kata Kahin, yang juga merupakan guru besar Universitas Cornell, USA. Apa yang dikatakan Kahin, bisa jadi sesuai dengan pengalaman Yusril Ihza Mahendra pada masa yang berbeda. Yusril, yang pernah menjadi anggota staf Natsir, menuturkan atasannya itu acap ke kantor mengenakan kemeja itu-itu saja. “Kalau tidak baju putih yang di bagian kantongnya ada noda bekas tinta, kemeja lain adalah batik berwarna biru,” kata Yusril.


Perdana Menteri Yang Terus Sederhana
Ya, begitulah kesederhanaan seorang Natsir. Bahkan, di puncak karier politiknya sebagai Perdana Menteri, 1950, sekalipun. Saat itu, keluarga Natsir menempati rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur (sekarang Tugu Proklamasi), Jakarta Pusat. Natsir menempati rumah Soekarno, karena tidak diperkenankan menghuni rumah di Jalan Jawa. Alasannya, rumah tersebut sempit dan kusam, sehingga dianggap tidak layak buat pemimpin pemerintah. Pada masa itulah kehidupan keluarga Natsir dibatasi protokoler dan dipenuhi berbagai fasilitas.

Namun, semua fasilitas tidak membuat keluarga Natsir manja dan lupa diri. Misalnya saja, Lies yang saat itu duduk di kelas II SMP  tetap naik sepeda ke sekolah. Begitu juga dengan adik-adiknya, yang diantar-jemput dengan mobil DeSoto yang dibeli dari uang sendiri. Sedangkan sang ibu, masih kerap berbelanja ke pasar dan memasak sendiri. “Keluarga kami sama sekali tidak pernah memanfaatkan fasilitas pemerintah, misalnya perjalanan dinas,” kata Lies.

Kisah tentang kejujuran Natsir terus bergulir. Tatkala Natsir mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri di tahun 1951, sekretarisnya, Maria Ulfa, menyodorkan catatan sisa dana taktis yang saldonya lumayan banyak. Maria mengatakan, dana itu menjadi hak Perdana Menteri. Tapi Natsir menggeleng. Dana itu akhirnya dilimpahkan ke koperasi karyawan tanpa sepeser pun mampir ke kantongnya. Tidak hanya menolak sisa dana taktis. Di ujung jabatannya tersebut, Natsir juga meninggalkan mobil dinasnya di Istana Presiden. Lalu, ia pulang berboncengan sepeda dengan mantan sopirnya.

Biografi Singkat :

Mohammad Natsir adalah seorang ulama, politisi, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi, dan tokoh Islam terkemuka Indonesia.

Lahir: 17 Juli 1908, Kota Solok, Indonesia
Meninggal: 6 Januari 1993, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia

Partai: Majelis Syuro Muslimin Indonesia

TELADAN : Prof Nelson Tansu, PhD - Pakar Teknologi Nano dari Indonesia

Berita dari Medan itu membuat Nelson Tansu lemas. Di Universitas Lehigh, Pennsylvania, Amerika Serikat, tempatnya bekerja sehari-hari, Agustus 2 tahun lalu ia meradang. Kabar itu demikian membuatnya shocked: mama tercintanya, Auw Lie Min, dan papa tersayangnya, Iskandar Tansu, direktur percetakan PT Mutiara Inti Sari, tewas. Mereka dibunuh oleh perampok di area perkebunan karet PTPN II Tanjung Morawa.
Prof Nelson Tansu, PhD ( tengah )

Peristiwa itu sempat membuatnya "tak percaya" terhadap Indonesia. Pria kelahiran 20 Oktober 1977 ini adalah seorang jenius. Ia adalah pakar teknologi nano. Fokusnya adalah bidang eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano.

Teknologi nano adalah kunci bagi perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seluruh orang di dunia, bertopang pada anak anak muda brilian semacam Nelson. Nelson, misalnya, mampu memberdayakan sinar laser dengan listrik superhemat. Sementara sinar laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt.

Penemuan-penemuannya bisa membuat lebih murah banyak hal. Tak mengherankan bila pada Mei lalu, di usia yang belum 32 tahun, Nelson diangkat sebagai profesor di Universitas Lehigh. Itu setelah ia memecahkan rekor menjadi asisten profesor termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor pada usia 25 tahun, sementara sebelumnya, Linus Pauling, penerima Nobel Kimia pada 1954, menjadi asisten profesor pada usia 26 tahun. Mudah bagi anak muda semacam Nelson ini bila ingin menjadi warga negara Amerika.

Amerika pasti menyambutnya dengan tangan terbuka. "Apakah tragedi orang tuanya membikin Nelson benci terhadap Indonesia dan membuatnya ingin beralih kewarganegaraan?" "Tidak. Hati Saya tetap melekat dengan Indonesia," katanya kepada Tempo. Nelson bercerita, sampai kini ia getol merekrut mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S-2 dan S-3 di Lehigh. Ia masih memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia.

Jawaban Nelson mengharukan. Nelson adalah aset kita. Ia tumbuh cemerlang tanpa perhatian negara sama sekali. Bila Koran Tempo kali ini menurunkan liputan khusus mengenai orang-orang seperti Nelson, itu karena koran ini melihat sesungguhnya kita cukup memiliki ilmuwan dan pekerja profesional yang berprestasi di luar negeri. Diaspora kita bukan hanya tenaga kerja Indonesia. Kita memiliki sejumlah Nelson lain—di Amerika, Eropa, dan Jepang. Orang orang yang sebetulnya, bila diperhatikan pemerintah, akan bisa memberikan sumbangan berarti bagi kemajuan Indonesia.

DROP OUT ( DO ) , Apa Tujuan Mereka?

Mungkin dari Anda sudah banyak mendengar kata pengusaha. Namun tahukah Anda bahwa seorang pengusaha harus mempunyai sikap untuk terus belajar, Sampai kapanpun tak pernah berhenti belajar dari kehidupan untuk membangun bisnis Usahanya.
Bill Gates and Mark Zuckerberg

Namun akan timbul pertanyaan, jika tokoh pengusaha sukses seperti Mark Zunberg, Bill Gates, maupun pengusaha lainnya memiliki sikap terbuka untuk belajar? Faktanya mereka memilih drop out di tengah kuliah mereka. Bukankah itu indikasi bahwa pengusaha tidak mau menghabiskan banyak waktu untuk belajar?

Sebenarnya mereka itu belajar, Namun mereka melakukan Drop-Out dari bangku kuliah karena sudah menemukan apa yang mereka inginkan dalam hidup. Daripada menghabiskan waktu dan biaya di bangku kuliah, mereka sudah mulai terjun di bidang usaha pada usia relatif muda.

Perlu Anda ketahui, pengusaha sukses seperti Mark Zunberg pendiri Facebook ataupun Bill Gates pendiri Microsoft memiliki pola pikir yang berbeda dengan sebagian besar orang. Tidak seperti rekan kuliahnya yang cenderung menyerap teori pada bangku kuliah, Mark dan Bill tidak tertarik untuk mencari kebenaran absolut, tetapi lebih melihat peluang untuk langsung mempraktekan apa yang mereka pelajari dan segera menikmati hasilnya.

Di saat para mahasiswa lain begitu terobsesi untuk mendapat ijazah dan nilai yang terbaik, sebagai bukti pengakuan dari kampus bahwa mereka telah lulus jenjang pendidikan tertentu. Para pengusaha teknologi itu (Mark Zunberg dan Bill Gates) merasa tidak perlu mendapatkan pengakuan dari orang lain atas apa yang mereka lakukan. Mereka lebih terarik melihat hasil dari usaha mereka.

Walaupun terkesan seperti anak berandalan, mereka adalah pembelajar yang hebat. Bedanya dengan para brandal kampus ataupun preman sekolah lainnya yang sering bolos. Bill dan Mark itu tetap konsisten untuk mewujudkan impiannya, mereka rela berputar otak dan tidak mudah bosan dengan apa yang mereka kerjakan. Tentu itu berbeda dengan brandal kampus bukan?