Kegagalan adalah salah satu penyebab stres. Saat stres, banyak orang berusaha bangkit kembali dan mencari motivasi agar tidak berputus asa akibat kegagalannya.
Reaksi yang umum yang sering dilakukan orang ketika gagal adalah: menjadi emosional seperti menyalahkan diri sendiri, pengalihan pikiran atau pelarian, penolakan atau pengingkaran diri, penggunaan alkohol atau obat-obatan, pelampiasan amarah dan menuding kesalahan orang lain, menarik diri atau menyendiri, dan sebagainya. Kebanyakan reaksi ini tidak efektif dan malah bersifat negatif.
Tehnik yang paling efektif untuk memotivasi diri agar bangkit kembali dari kegagalan sebenarnya adalah ikhlas menerima kegagalan dan belajar dari kegagalan tersebut.
Banyak profesional seperti psikolog, menggunakan tehnik-tehnik psikologis seperti penerimaan dan reframing, yaitu pemaknaan ulang peristiwa dengan sudut pandang yang lebih positif. Paradigma berpikir diubah agar kegagalan dipersepsikan sebagai sebuah pembelajaran yang berharga. Kegagalan malah bisa menjadi sesuatu yang bisa disyukuri. Contohnya pada kalimat: Masih untung…
Dan tips terbaik berdasarkan riset terkini untuk motivasi saat gagal adalah dengan humor dan tawa.
Para peneliti sudah menemukan hubungan antara humor dengan stres dan kesembuhan. Humor dan tawa menjadi obat yang mujarab dalam melawan penyakit yang disebabkan oleh stres. Bahkan para pekerjanya pun (yang bekerja di bidang medis seperti para perawat) bisa terus termotivasi merawat orang-orang yang sekarat dengan humor.
Para manajer yang humoris adalah manajer yang efektif dalam mengelola karyawan. Penelitian membuktikan, humor memberikan kekuatan untuk menghadapi beragam permasalahan, mengkondisikan pikiran agar kreatif, dan memberikan kepuasan kerja. Humor dan tawa juga menyempurnakan komunikasi dengan memberikan rasa kedekatan secara intim, rasa kekompakan dan rasa saling percaya.
Maka, humor dan tawa selain mampu meredakan stres akibat kegagalan juga bisa mempengaruhi orang lain atau kelompok lewat komunikasi humoris yang memberikan keakraban.
Jadi, pelajarilah humor dan tawa lebih serius. Lihatlah tontonan yang lucu, dengarkan lawakan, bacalah kisah komedi, dan cari serta ceritakan lelucon. Tapi jangan sampai berlebihan, jangan menyinggung orang lain dengan humor yang kasar. Lebih baik belajar menertawakan diri sendiri dan pada akhirnya kita akan bisa menertawakan kegagalan kita. Demi kesuksesan di masa depan!
penulis reza wismail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar