Ratusan juta pasang mata saat ini sedang larut menyaksikan pertandingan
demi pertandingan sepak bola Piala Eropa 2012. Ada yang memfavoritkan
Perancis, Jerman, Inggris, atau Spanyol. Jantung berdegup kencang ketika
bola sudah di muka gawang tim favorit. Ditengah ketegangan yang
memuncak tiba-tiba teriakan Goooool ! memecah keheningan malam !
kemudian mereka berjingkrak-jingkrak. Sebagian lagi diam terpaku sedih...
Fernando Torres dan Andreas Ineasta dari Spanyol, Mario Gomez dan
Muller dari Jerman, Van Persi dari Netherland, Andi Carol dari Inggris,
atau Ibrahimovic dari Swedia, semua menjadi pemain favorit yg diagung
-agungkan bak pahlawan.
Bahkan anak saya Eqi dan Esqi yang masih duduk di bangku SD pun hafal di luar kepala nama-nama ini.
Saking serunya permainan ini sampai-sampai kita tidak sempat melihat
pelajaran besar di balik pertandingan-pertandingan hebat ini.
Rugi
rasanya kalau banyak waktu telah dihabiskan untuk menonton bola tapi
kita tidak mengambil hikmah besar yang bisa kita raih di balik fenomena
ini untuk pelajaran dalam menghadapi kehidupan.
Saudaraku yang disayang Allah,
Pada dasarnya fitrah manusia memang suka menghadapi "tantangan "
seperti halnya Fernando Tores dan Ibrahimovic, karena itu banyak manusia
suka bermain dan menonton pertandingan bola. Manusia suka akan
fitrahnya sendiri yaitu "menghadapi tantangan". Sesungguhnya bukan
semata ingin menonton sebuah gol indah. Kalau tidak percaya, coba
bayangkan kalau semua pemain membawa bola masing-masing dari negaranya,
jadi ada 22 buah bola berseliweran di tengah lapangan, apakah Anda masih
mau menonton gol indah itu ? Apakah masih ada TV yang mau meliput ?
apakah masih ada iklan sponsor ?
Ya, memang manusia
sesungguhnya diciptakan untuk menghadapi tantangan. Itulah harkat dan
derajat fitrah manusia. Karena itu Allah menciptakan diri kita demikian
sempurna, dengan dilengkapi kaki, tangan, mata, telinga, otak dan hati
yang sempurna pula. Seperti layaknya pertandingan sepak bola kelas
dunia, maka mental dan fikiran kitapun harus siap seperti pemain sepak
bola internasional itu dalam menghadapi pertandingan demi pertandingan,
hingga mendapatkan piala.
Bukan hanya Piala Eropa, tapi Piala Dunia, dan Piala Akhirat.
Akan tetapi kenyataan yang sering terjadi adalah bahwa mental kita
sering tidak siap menghadapi pertandingan di dunia. Kita sering cepat
putus asa, bahkan kalah sebelum pertandingan. Lebih celaka lagi
menghindari dan malah lari dari pertandingan. Kalaupun dipaksa masuk ke
dalam sebuah pertandingan oleh "pelatih " maka ia kecewa dan marah
kepada "pelatih", lalu berkata, " Yaa Tuhanku mengapa Engkau memilih
aku dan memasukkan aku ke dalam pertandingan final kelas dunia yg berat
ini ? keluarkanlah aku dari pertandingan ini ?
Lantas kalau
tidak mau menghadapi "pertandingan kehidupan " ini bagaimana kita
menunjukkan diri kita kepada Tuhan bahwa engkau adalah seorang juara
yang patut mendapat dua buah piala, yaitu Satu Piala Dunia dan Satu
Piala Akhirat yang diberikan oleh Allah Yang Maha Penyayang. Bayangkan
apabila engkau menang maka malaikat sebagai wasit juri menyambut di
pintu surga seraya berjejer seperti anak gawang dan berkata : "
Salaamun alaikum bimaa Sobartum ( keselamatan bagimu atas kesabaranmu.
Ar-Ra'd 24 ),
dan kemudian bayangkan kita memasuki surga dan Allah menyambut :
" Salaamun Qoulan min Robbi Rohiim ( kepada mereka dikatakan " Salam "
sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang " .
(Yaasin : 58 )
" Alil Lam Miiim.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : "
Kami telah beriman ", sedangkan mereka tidak diuji lagi ?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang -orang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Dia mengetahui orang -orang yang dusta "
( QS. Al - Ankabut : 1-3 )
Lampung 17 Juni 2012
Salam 165 selalu.
Ary Ginanjar Agustian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar