Dapatkan motivasi, artikel motivasi, kata bijak, inspirasi, semangat kerja, semangat belajar, dan tips sukses OR

KISAH INSPIRATIF : RUMAH TERAKHIR

Seorang mandor terbaik yang sudah bekerja puluhan tahun akhirnya memasuki masa pensiun.
Sang bos mengundang sang mandor makan malam untuk perpisahan, dan beramah tamah untuk terakhir kalinya.
Setelah makan malam, sang bos berkata.
"Terima kasih atas segala bantuanmu. Untuk terakhir saja, maukah kau membangun sebuah rumah terakhir kalinya. Rumah ini sangat penting"
Mendengar itu sang mandor terlihat sangat muram, akan tetapi sebaliknya terlihat sekali wajah cerah sang Bos ketika menyerahkan blue print bangunan terakhir tersebut, seperti tidak merasa ada yang salah.
'Setelah puluhan tahun bekerja, bukan penghargaan malah pekkerjaan lagi yang kuterima' keluh sang mandor dalam hati.

***

Singkat cerita sang mandor menerima pekerjaan terakhirnya.
Kini hari-hari yang seharusnya adalah hari indah masa pensiun diisi sang mandor dengan rutinitas yang sama, membangun rumah.
Tapi kali ini sang mandor tidak bekerja seperti dulu.
Ia bekerja asal jadi saja, sekedarnya.
Bata ada yang dipasang tidak rata, ia tidak peduli.
Cat yang tidak rata ia acuhkan.
Kayu kusen yang ada lubang rayap, tak dipisah.
Baginya, selesaikan saja pekerjaan ini, semudah mungkin, secepat mungkin, sekedar memenuhi tugas terakhir. 

***

Setelah tiga bulan bangunan itu sudah selesai. Banyak cacat di sana sini. Sekilas memang tidak terlihat, bahkan bagi sang bos, tapi sang mandor tahu benar banyak kekurangan bangunan, karena ia terlibat dalam prosesnya.
Baginya cukup sudah 30 bekerja memberi yang terbaik, tapi toh tidak dihargai.
setidaknya kini dia bisa membalas ketidakpedulian sang Bos atas pengabdiannya.
Sang mandor pun memberi kunci rumah yang baru saja jadi. Sang bos menerimanya dengan suka cita.
Lalu mantan atasannya tersebut memberi kembali kunci tersebut kepada sang mandor. Kenapa? Sang mandor bingung.
"Ini adalah rumah untuk mu. Sebagai rasa terima kasihku atas pengabdianmu selama ini". Seru sang Bos.
Si Mandor terdiam, tak terasa air matanya menetes. Ia harus di stu sisi dan menyesal di sisi lain
Seandainya ia tahu rumah ini tidak lain adalah kejutan untuknya. Ia akan membangunnya dengan sebaik mungkin.

****

Tahukan Anda siapa mandor tersebut?
Dia itu adalah kita.
Kadang kita bekerja menjadi pegawai, kerja seenaknya tidak peduli dengan kualitas kerja kita. Yang penting gaji bulanan lancar.
Padahal jika kita kerja sebaik mungkin sebagai pegawai, itu bukan cuma untuk gaji, tapi itu juga untuk meningkatkan standar dan kualitas diri kita.
Pekerja yang bekerja sebaik mungkin akan mendapat karir baik atau punya kemampuan membangun usaha sendiri atau bahkan lebih dari itu. 
Sedangkan mereka yang bekerja sekedarnya hanya berharap gaji mungkin cuma hidup dari gaji selamanya atau akhirnya dipecat karena yang menggaji merasa tidak puas.

Ada pelajar malas-malasan, karena merasa tertekan tugas guru atau karena tekanan orang tua.
Padahal pelajar harus belajar sebaik mungkin karena untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.


Intinya, bekerjalah sebaik mungkin, karena itu untuk diri kita sendiri.



Dikutip dari tulisan : Isa Alamsyah (komunitas bisa)
ilustrasi gambar by GSB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar