Menarik mengikuti talk show Tung Desem Waringin di salah satu radio swasta minggu ini.Beliau bercerita perbedaan besar antara zona aman dan zona nyaman.Waaah….apa itu ?
Bahasa sederhananya,zona aman adalah tempat kita secara faktual berada dalam kondisi aman. Sementara zona nyaman adalah tempat kitadalam kondisi nyaman.Zona aman biasanya nyaman, sementara zona nyaman belum tentu aman. Dalamkehidupanmaupun di tempat kerja, kita sering kali terjebak dalam zona nyaman. Kita menyamakan zona nyaman kita dengan zona aman. Padahal, yang nyaman belum tentu aman.
Fenomena katak rebus sering kali dijadikan contoh dalam menjelaskan zona nyaman dan zona aman ini.Seekor katak yang berada panci berisi air, awalnya tenang-tenang saja di dalam air. Dia merasa nyaman berada di situ, sekaligus dia merasa aman.Tanpa dia sadari panci tersebut kemudian ditaruh di atas kompor dan airnya mulai direbus.
Pelan tapi pasti, temperatur air mulai berubah. Sedikit demi sedikit air menjadi panas, kemudian matang, dan si katak berubah menjadi katak rebus….
Dunia kerja menceritakan hal yang sama. Banyak sekali orang yang merasa nyaman duduk di posisinya sekarang, dan merasa aman, tetapi kemudian terlambat menyadari bahwa dirinya sudah out of date dan termakan oleh zaman. Era knowledge worker sekarang ini menciptakan korban-korban yang semakin banyak dan semakin cepat bertumbangan.
Pengalaman-pengalaman masa lalu yang sering dibanggakan tiba-tiba menjadi monumen kematian bagi yang bersangkutan. Pengalaman, tanpa disadari berubah wujud menjadi “penglamaan”.
Pak Zaenuddin, salah seorang mekanik mobil langganan saya bercerita bahwa dia sudah bekerja di bengkel tersebut selama 15 tahun lamanya.
“Wah, lama sekali Pak. Sudah banyak dong pengalamannya?”, tanya saya.
“Nggak juga sih, Mas. Masih ada beberapa teman yang lebih senior. Lagipula, pengalaman tanpa diikuti pendidikan percuma juga jadinya….”, katanya.
“Maksudnya, Pak?”, tanya saya lagi.
“Servis mobil sekarang, sama servis mobil 10 tahun lalu beda banget. Kalo saya enak-enakan saja karena merasa senior, dan tak mau belajar lagi,bakal dikebut sama yunior saya. Lama-lama, bisa-bisa saya dipecat dari bengkel ini….”
Jawaban bijak dari Pak Zaenuddin.
Dia tidak mau merasa nyaman dengan senioritasnya, tidak juga merasa nyaman dengan pengalamannya. Pak Zaenuddin memilih untuk mengejar zona amannya dengan terus meng-upgrade dirinya.
Sumber : Detikcom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar