Karena Sukses Berasal Dari Bawah

Kawan, kali ini saya akan mencoba menceritakan kisah yang saya jamin akan tersentuh karena pada kisah yang satu ini akan memperkenalkan kepada kalian betapa sulitnya untuk membentuk diri yang sesungguhnya.

Pada suatu hari di tengah terik matahari yang cukup panas ada seorang pria yang memiliki perusahaan asuransi kerugian jalan-jalan ke sebuah pameran barang antik, disana pria tersebut ingin membeli sesuatu dan sampailah ke sebuah tempat yang memiliki banyak sekali barang antik. Pria tersebut bertanya kepada si penjual, ‘berapa harga dari guci ini pak?’ tanya si pria tersebut lalu kemudian si penjual menjawab ‘Rp 10.000.000 pak’.

Pria tersebut merasa harga tersebut terlalu mahal dan malah memarahi si penjual guci antik tersebut menjawabnya ‘pak ini adalah guci asli dari kerajaan dan sudah berusia 500 tahun, ini sangatlah antik dan langka’.

Aneh tapi nyata kemudian si guci bisa berbicara dan menceritakan proses terjadinya menjadi sebuah guci. ‘Kenapa kalian ribut sekali, tahukah kalian dulunya aku hanyalah sebongkah tanah liat kotor, tidak berguna dan sangat jorok.’

Kemudian sang pria dan penjual merasa heran kenapa guci bisa berbicara kemudian sang guci menceritakan kembali, ‘aku hanyalah sebongkah tanah liat yang dipungut oleh seorang pria untuk mengubahku menjadi sebuah guci, disana aku selalu dipukul-pukul ke papan kayu dan semua kotoran dan kerikil ku dikeluarkan di dalam tubuhku dan itu rasanya sakit sekali.’

‘Kalian tahu apa lagi? Pria tersebut malah mengambilku lalu meletakkan diriku di atas sebuah meja yang bisa berputar, kemudian aku diputar terus menerus hingga kepala ku pusing, aku sudah menangis namun si penyiksa itu tak mendengar keluhan ku dan hanya tersenyum.’

‘Ku kira akan selesai sampai disitu, tapi malah bertambah sakit karena aku lebih disksa dengan cara dimasukkan ke dalam tempat yang begitu panas dan berapa, aku teriak sekencang-kencangnya hingga tubuhku yang tadinya lunak berubah menjadi keras’ ujar si guci.

‘Penderitaan tidak sampai disitu saja malah aku disirami oleh cairan-cairan cat berwarna dan itu rasanya sangat perih, aku sudah meminta untuk berhenti tapi pria itu tak mau berhenti dan hanya berkata kau akan tahu maksudku nanti.’

‘Aku kembali dipanggang dan dibakar lalu disirami car lagi sama seperti yang tadi, berhari-hari aku menahan rasa sakit dan ini begitu perih, tapi setelah itu si penyiksaku malah membersihkan ku dengan cara mengelus-elus seluruh tubuhku hingga menjadi bersih.’

‘Kemudian aku ditaruh di pajangan dan ada seorang raja yang membeli aku dengan harga yang sangat mahal, aku juga bingung kenapa aku begitu mahal sekali. Lalu pihak kerajaan meletakkanku di tempat yang indah dan mewah.’

‘Awalnya aku mengira si pria itu sebagai penyiksa tapi sekarang aku malah menganggapnya sebagai pahlawan dan aku ingin mengucapkan terima kasih kepadanya jika bertemu lagi.’

Nah kawan, bagaimana? Kalau sukses itu memang berasal dari awal dan dari bawah yang tadinya kita bukan siapa-siapa hingga menjadi siapa-siapa dan begitu dihargai dan hormati.