Malas yang berkepanjangan akan
mencerminkan orang tersebut tidak memandang bahwa kerja produktif sebagai suatu
kebutuhannya.
Aktifitas seseorang berkait dengan derajad
bioritmenya.
Bioritme seseorang pada dasarnya menggambarkan
fluktuasi kegiatannya yang dipengaruhi oleh siklus fisik-biologis, emosional,
dan intelektualnya.
Seseorang dapat memperbaiki mutu hidupnya dengan
memantau naik turun siklusnya. Kemudian melakukan penyesuaian-penyesuian diri
dengan siklus tersebut.
Sebagai contoh ketika seseorang akan ujian maka
penggunaan kadar intelektualnya akan tinggi, sementara ketika kadar emosionalnya
sedang rendah maka dia akan menghindari berbicara terlalu banyak dengan orang
lain, dan akan meningkatkan kinerjanya ketika kondisi fisiknya sedang sangat
prima.
MALAS KERJA adalah perilaku seseorang yang
merupakan hasil dari proses fluktuasi kadar bioritmenya. Berarti ketika itu
kadar fisik, emosional, dan bahkan intelektualnya sedang rendah. Jadi kemalasan
bukanlah suatu fenomena yang aneh. Tiap orang sangat potensial
memiliki rasa malas. Ia bisa terjadi pada siapapun.
Yang membedakan hanyalah
kadarnya saja ada yang rendah namun ada yang kebangetan
rasa malasnya (akut). Karena itu dalam teori motivasi misalnya dikenal ada teori
X dimana seseorang tidak punya gairah kerja sama sekali atau malas.
Orang seperti itu termasuk golongan karyawan yang
mementingkan dirinya sendiri sekaligus tak bertanggung jawab.
Kemalasan kerja dari seseorang disebabkan beragam
faktor yaitu :
1.Faktor Inrinsik
Faktor intrinsik penyebab malas yang paling
sering terjadi adalah rasa bosan hingga jenuh terhadap pekerjaan tertentu. Tak
ada variasi pekerjaan atau serba monoton. Walaupun pekerjaan itu tetap dilakukan
produktifitasnya bakal rendah. Dan pada saat kondisi fisik sangat lelah termasuk
sedang sakit cenderung timbul rasa malas. Ketika itu rasa malas
kerja menjadi-jadi. Inginnya istirahat saja termasuk tidur. Kemudian kalau
keadaan emosi sedang gundah maka kemalasan kerja juga akan muncul. Termasuk
didalamnya rasa pesimis dan apatis terhadap manfaat suatu pekerjaan
2.Faktor
Ekstrinsik.
Faktor ekstrinsik penyebab malas antara lain
adalah beban kerja yang relatif berat hingga di atas standar kerja. Semakin
tinggi beban semakin lelah fisik yang dirasakan dan pada gilirannya timbul rasa
malas untuk melanjutkan pekerjaan. Dan Suasana lingkungan kerja yang kurang
ramah. Para karyawan bisa timbul enggan atau malas bekerja
karena interaksi sosial mengalami stagnasi (berhenti / tidak berkembang).
Apalagi kalau sering terjadi konflik horisontal dan vertikal dalam proses
pekerjaan. Sepertinya tidak ada tempat untuk cur-hat yang memadai. Sementara itu
infrastruktur ke tempat pekerjaan yang tidak lancar bisa juga menimbulkan malas
kerja. Bahkan bukan saja rasa malas tetapi juga stres.
Apa yang harus dilakukan
mengatasi kemalasan kerja ini?
Dalam konteks pekerjaan oleh
suatu tim, Seharusnya para pimpinan mengetahui faktor-faktor apa yang
menyebabkan karyawan malas kerja. Harus bisa teridentifikasi mana karyawan yang
memiliki kemalasan nyata. Kalau yang terlihat bisa dikategorikan kemalasan masuk
kerja, kemalasan kerja nyata atau cepat pulang kerja. Dalam keadaan seperti itu
pimpinan perlu melakukan bimbingan dan bila dianggap perlu ada peringatan keras
kalau selama bimbingan tidak ada perubahan perilaku malas kerja. Sebaliknya
kalau terjadi perubahan maka pimpinan perlu memberikan penghargaan kepada
karyawan yang kembali rajin bekerja bisa dalam bentuk penghargaan promosi dan
bisa berupa pengumuman tentang karyawan teladan.
Apa
yang harus dilakukan oleh karyawan sendiri?1.Yang dilakukan adalah melakukan evaluasi diri mengapa malas kerja. Kalau malas lalu apa yang akan dikerjakan dan apa manfaatnya. Tentu saja dievaluasi apa manfaatnya?. Setelah berpikir mendalam dan ternyata lebih banyak kerugiannya maka perbaikilah sifat malas kerja menjadi sebaliknya.
2. Jika kemalasan timbul karena rasa bosan kerja maka hubungilah pimpinan. Katakan terus terang dan mintalah dilakukan rotasi atau mutasi kerja dan atau mintalah pekerjaan yang lebih menantang.

3.Melakukan olahraga teratur agar peredaran darah lancar. Kalau tidak lancar maka peredaran oksigen ke otak juga bisa terhambat. Ketika itu terjadi maka yang bersangkutan bisa cepat merasa ngantuk dan pusing yang ujungnya timbul kemalasan bekerja.

4. Meningkatkan hubungan dengan rekan kerja dan bersenang-senanglah ketika sebelum kerja dan saat waktu istirahat. Jangan kikir untuk berhumor ria dan tertawa bersama rekan kerja. Ini bermanfaat untuk memperkecil kepenatan kerja.
Semua bisa dilakukan tergantung dari diri
kita sendiri. Apakah akan dilakukan? Untuk menjadi pribadi yang positif ,
mulailah dari diri sendiri dan mulai dari sekarang. (dari berbagai
sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar