Every people you meet has more potentials than you ever dare dream!
Every people you meet has more potentials than you ever dare dream!
Setiap orang yang anda temui, sesungguhnya memiliki potensi yang lebih besar daripada yang anda bayangkan!
Dalam sebuah ceramah di depan arena yang penuh oleh hadirin yang bersorak sorai, Chris Cherest pernah berkata, “Kalau dua pemuda Belanda dari Grand Rapids, Michigan, itu dapat bangkit dari kebangkrutan dan kehancuran kapal mereka, sampai dapat memiliki bisnis yang bernilai milyaran dolar dan sebuah tim basket NBA, maka siapapun pasti juga dapat melakukannya.”
Brian Hayes pernah dihampiri oleh seorang pengemudi truk yang menawarkan kepadanya sebuah peluang untuk memulai usaha sendiri. “Saya pikir ia hanyalah pemuda kurus yang miskin, yang sedang mencari sedikit uang tambahan, “ kenang Brian. “Saya hampir mengabaikannya. Syukur bahwa saya pernah mendengarkan presentasinya mengenai marketing-plan Amway itu.”
Brian Hayes saat itu adalah wakil direktur utama termuda dalam sejarah Motorola. Kini, berkat pengemudi truk yang tidak berpakaian perlente dan tidak jelas asal-usulnya itu, Brian, beserta istrinya, Margaret, memiliki unit bisnis Amway yang sangat berhasil, dan itu telah memberi mereka kebebasan finansial untuk mendukung badan-badan amal, termasuk The Christian Children’s Fund dan The Salvation Army.
Ketika Dan & Jeanette Robinson bertemu dengan Richard, mereka sama sekali tidak terkesan. “Richard adalah seorang mandor tukang semir,” kenang Jeanette dengan tersenyum lebar. “Ia bahkan tidak pernah berani menatap mata lawan bicaranya. Rambutnya sebahu panjangnya. Jenggotnya kusut dan tidak disisir. Ia menaiki sebuah sepeda butut yang kotor dan ia hanya bergumam kalau berbicara. Tetapi kami tetap menyampaikan presentasi kami, dan Richard serta istrinya memutuskan untuk segera memulai usaha mereka sendiri.”
“Kami benar-benar meremehkan Richard tua itu,” begitu pengakuan Dan. “Dalam beberapa minggu saja ia telah mencukur habis jenggotnya dan membeli setelan jas serta dasinya yang pertama. Dalam setiap pertemuan, kami menyaksikan harga dirinya tumbuh. Kini dia serta istrinya memiliki sebuah bisnis sendiri yang berkembang, dan sekaligus suatu lembaran hidup baru juga.”
Betapa sulitnya menilai sebuah buku dengan melihat sampulnya saja, begitu kata pepatah lama. Ingatlah senantiasa bahwa orang yang anda anggap memiliki peluang terbesar untuk berhasil, dapat saja berhenti atau gagal di tengah jalan. Dan orang yang anda anggap paling besar kemungkinannya untuk gagal, malah dapat meraih sukses besar.
Ambillah resiko untuk merangkul orang-orang yang anda anggap “para pecundang”. Anda akan terkejut menyaksikan betapa seringnya mereka itu berubah menjadi pemenang-pemenang yang membanggakan.
("Compassionate Capitalism" by Rich DeVos, co-founder Amway)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar